Bursa Asia Jatuh, Investor Terus Pantau Saham Teknologi
Bursa Asia-Pasifik diperjualbelikan bertambah rendah pada pembukaan ini hari. Saham tehnologi tetap jadi perhatian, seperti situasi sama di Wall Street.
Perkembangan Situs Judi Bola Daring
Pada pembukaan perdagangan, Jumat (18/9/2020), bursa Jepang tertera menurun. Kontrak berjangka Nikkei di Chicago ada di 23.305 sesaat partnernya di Osaka pada tempat 23.220. Itu bertambah rendah dibanding dengan penutupan paling akhir Nikkei 225 awalnya di 23.319,37.
Bursa saham Australia turun. Kontrak berjangka SPI ada di 5.880.0, dibanding dengan penutupan paling akhir S & P / ASX 200 di 5.883,20.
Saham perusahaan tehnologi di teritori ini tetap menjadi perhatian, ditengah-tengah desakan baru yang nampak di Wall Street.
Tadi malam di Amerika Serikat, Nasdaq Composite turun 1,3 % ditutup pada tempat 10.910,28. Tolok ukur saham tehnologi ini pernah turun kembali pada daerah revisi, sebesar 10 % dari level paling tinggi selama hidup.
Dow Jones Industrial Average hentikan peningkatan berturut-turut empat hari sebab tergelincir 130,40 point, atau 0,5 % jadi 27.901,98. Sesaat S&P 500 turun 0,8 %, atau 28,48 point, jadi 3.357,01.
Perubahan epidemi virus Covid-19 dipandang bisa memberatkan sentimen investor. Direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa mengingatkan mengenai "keadaan yang paling serius" yang sedang berjalan di Eropa.
"Masalah mingguan saat ini sudah melewati yang disampaikan saat epidemi pertama-tama mencapai puncak di Eropa pada Maret," kata Hans Klug dari WHO dalam pertemuan wartawan mengenai keadaan di daerah itu.
Di pasar mata uang, Indeks dolar AS, yang mencari greenback pada sekeranjang beberapa rekannya, ada pada tempat 92,970 sesudah jatuh dari level di atas 93,3 awalnya.
Yen Jepang diperjualbelikan pada 104,73 per dolar, sesudah kuat dari level di atas 105,5 menantang greenback yang nampak awal minggu ini.
Dolar Australia ada di USD 0,7317, dalam minggu perdagangan yang sudah menyaksikannya berayun antara level di bawah USD 0,729 serta di atas USD 0,732.
Bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street konstan selesai berlangsung tindakan jual yang diperintah saham perusahaan tehnologi penting. Indeks Dow Jones Industrial Average turun seputar 30 point. S&P 500 futures serta Nasdaq 100 mendatar.
Semasa session perdagangan Kamis, S&P 500 turun 0,8 % serta jadi pengurangan paling besar dalam satu minggu. Mengenai Dow turun 130 point, hentikan kemenangan berturut-turut 4 harinya.
Nasdaq Composite turun 1,3 % serta pernah turun kembali pada daerah revisi, turun 10 % dari rekor paling tingginya.
"Tehnologi mengakibatkan banyak kerusakan sebab barisan itu perpanjang tindakan jual yang diawali pada 3 September," kata pendiri Penting Knowledge Adam Crisafulli dalam satu catatan, seperti merilis situs CNBC, Jumat (18/9/2020).
Tertera, saham beberapa perusahaan tehnologi paling besar sudah menanggung derita kerugian dua digit selama bulan ini sebab investor wafatkannya. Sebutlah saja Amazon, Microsoft, Facebook, serta Apple semua sudah kehilangan minimal 10 % di bulan ini.
Investor resah menunggu potensial rangsangan virus korona selanjutnya dan keluarnnya vaksin Covid-19 yang wajar.
Partai Republik serta Demokrat masih berusaha untuk menyepakati seberapa banyak pertolongan yang tetap akan diberi untuk tindak lanjut dari paket USD 2 triliun awalnya.
Presiden Donald Trump ingin "jumlah yang semakin besar," serta menekan anggota parlemen GOP untuk memakai rangsangan virus korona yang semakin besar. Tetapi komentarnya membuat Partai Republik skeptis.
Disamping itu, kehadiran vaksin Covid-19 yang penting buat pemulihan ekonomi nampaknya belum juga tahu. Petinggi kesehatan menjelaskan vaksinasi akan dibatasi tahun ini serta tidak dialokasikan dengan cara luas semasa 6 sampai 9 bulan.
"Proses vaksinasi yang aman serta terbuka penting untuk menggerakkan inokulasi yang semakin makin tambah meluas sesudah vaksin yang efisien dideteksi serta dites," jelas Mark Haefele, Kepala Investasi UBS Global Wealth Management.
